KETIKA RIBA MENJADI BUNGA
Menurut Adiwarman Karim dalam bukunya Ekonomi Islam
Suatu Kajian Kontemporer, mengutip bahwa dalam kosakata bahasa Inggris Riba
biasanya diterjemahkan dalam usury.
Sedangkan bunga diterjemahkan kedalam interest. Dilarangnya riba oleh
agama-agama samawi, belum ada yang membantah tentang pelarangan riba. Mengingat
bahwa itulah yang telah ditulis dalam sebuah kitab terdahulu yaitu kitab Injil
dan Taurat. Dalam perjanjian Lama (Letivicus [mamat] 25:36-37, Deuteronomy
[Ulangan] 23:19, Exodus [keluaran] 22: 25], juga dalam perjanjian Baru (Luke
[Lukas] 6:34-35).
Sampai pada abad ketiga belas , ketika kekuasaan
gereja di eropa masih dominan, riba dilarang oleh gereja atau Hukum Canon. Akan
tetapi, pada akhir abad ke 13 pengaruh gereja ortodoks mulai melemah dan mulai
orang kompromi dengan riba. Bacon, seorang tokoh saat itu menulis dalam buku
Discourse on Usury, “ karena kebutuhannya, manusia harus meminjam Uang dan pada
dasarnya enggang hatinya untuk meminjamkan uang kecuali dia akan menerima suatu
manfaat dari pinjaman itu, maka bunga harus diperbolehkan.
Secara perlahan tapi pasti, pelarangan riba diEropa
dihilangkan. Di ingris pelarangan itu dicabut pada tahun 1545, saat
pemerintahan raja Henry III. Pada zaman itulah, istilah usury (riba) dingati
dengan istilah interest (bunga). Ketika Raja Henry Wafat, ia digantikan oleh
raja Edward VI yang membatalkan kebolehan Bunga Uang. Ini tidak berlangsung
lama. Ketia Edward Wafat, ia digantikan oleh Ratu Elizabath I yang kembali
membolehkan Bunga Uang. Lima puluh tahun
kemudian, kekuatan eropa yang sedang Demam membolehkan bunga Uang, mencapai
tanah air kita dengan bendera VOC, awalnya dengan dalih berdagang , setelah
berjalan ratusan tahun terciptalah citra sampai saat ini bahwa riba tidak sama
dengan binga. Riba dilarang bunga tidak.
Baru belakangan ini seorang guru besar di Colombia
Univercity Frederich Mishkin (1992), menelaah secara kritis teori pembungaan
uang. Ia menjelaskan bahwa Ekonom Amerika bernama Irving Fisher (1911) berkesimpulan bahwa permintaan akan
uang semata-mata ditentukan oleh besarnya pendapatan seseorang, sedangkan
tingkat suku bunga tidak mempunyai pengaruh apapun terhadap permintaan Uang. Motif
orang memegang uang adalah untuk memenuhi kebutuhan transaksinya saja. Jika
demikian mengapa perekonomian sekarang penuh dnegan riba.?
Miskhin menjelaskan bahwa pada saat bersamaan, nun di
Ingris sana, sejumlah ekonom Combridge, antara lain Marshall, dan Pigou menulis
theory yang berbeda. Menurut mereka, uang mempunyai dua fungsi, yaitu untuk
melakukan transaksi dan salah satu cara untuk menyimpan nilai hartanya.
Seseorang mempunyai pilihan pribadi, apakah berbentuk tanah, surat berhar,
uang, dan lain-lain. Tentunya, risiko dan seberapa produktif asset itu yang
menjadi pertimbangan.
Keynes, merupakan seorang ekonom Combridge,
menjabarkan bahwa pilihan pribadi itu ditentukan tiga motif: Motif untuk
memenuhi kebutuhan transaksi, untuk
berspekulasi, dan untuk berjagan-jaga. Akan tetapi keyness embuat kekeliruan
fatal dengan mengelompokkan semua harta Non-uang menjadi menjadi nonmonetary
assets, yang diukur dengan tingkat bunga, padahal uang juga diukur dengan tingkat bunga. Atau
secara implisit, keyunes mengasumsikan adanya substitusi sempurna antara uang
dan misalnya Obligasi. Dalam istilah ekonomi, kurva indeferen akan mengalami
corner solution, pegang uang seluruhnya atau obligasi seluruhnya.
Inilah sebenarnya yang dikritik oleh murid-muridnya
sendiri. Baumol sekitar 1952 dan juga Tobin sekitar 1956 mengatakan bahwa orang
dapat saja memegang uang dan obligasi sekaligus. Pada saat uangnya habis. Ia
akan mencairkan obligasinya. Apa motifnya? Lagi-lagi bunga. Sampai disini, kita
melihat dominasi pemikiran ekonomi Inggris. Baru di kemudian hari ada seorang
ekonom Amerika yang membela Fisher, yaitu Milton friedman. Bagi pengikut
friedman, teori Keynes dianggap tidak mempunyai
landasan ekonomi yang kuat karena tidak meminimalkan sesuatu atau
memaksimalakan sesuatu, padahal itulah dasar ilmu ekonomi. Guru besar ekonomi
Harvard University, Robert Barro, bahkan menempatkan pemikiran Keynes dalam bab
terakhir dari buku teks makroekonomi yang ditulinya pada tahun 1996, sekedar
sejarah pemikiran ekonomi.
Bagaimana pandangan ulama Islam terhadap bunga? Bunga
uang merupakan bagian dari teori riba. Lihat saja definisi ribanya Ibnu Qoyyi.
sumber buku ekonomi Islam kajian Kontemporer.
iklan adsense disini
Info Loker Lainnya:
if the usury to the interest,kenanganku karangan Rifai
Title : KETIKA RIBA MENJADI BUINGA
Description : KETIKA RIBA MENJADI BUNGA Menurut Adiwarman Karim dalam bukunya Ekonomi Islam Suatu Kajian Kontemporer, mengutip bahwa dalam kosaka...